Kamis, 15 November 2012

Hama dan Penyakit Pada Tumbuhan

Hama adalah organisme yang dianggap merugikan dan tak diinginkan dalam kegiatan sehari-hari manusia. Walaupun dapat digunakan untuk semua organisme, dalam praktik istilah ini paling sering dipakai hanya kepada hewan.
Suatu hewan juga dapat disebut hama jika menyebabkan kerusakan pada ekosistem alami atau menjadi agen penyebaran penyakit dalam habitat manusia. Contohnya adalah organisme yang menjadi vektor penyakit bagi manusia, seperti tikus dan lalat yang membawa berbagai wabah, atau nyamuk yang menjadi vektor malaria.
Dalam pertanian, hama adalah organisme pengganggu tanaman yang menimbulkan kerusakan secara fisik, dan ke dalamnya praktis adalah semua hewan yang menyebabkan kerugian dalam pertanian.
Istilah "suci hama" juga digunakan sebagai padanan kata "steril" dalam pengertian bebas dari penyebab kontaminasi.

FitopatologiDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

(Dialihkan dari Penyakit tumbuhan)
Fitopatologi adalah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari penyakit tumbuhan akibat serangan patogen ataupun gangguan ketersediaan hara. Berasal dari gabungan kata bahasa Yunaniphyton berarti tumbuhan; pathos berarti sakit atau menderita; logosberati ilmu atau pengetahuan. Secara biologis tumbuhan dikatakan sakit bila tidak mampu melakukan kegiatan fisiologis secara normal, yang meliputi respirasifotosintesis, penyerapan gizi yang diperlukan dan lain-lain. Selain itu tanaman sakit juga tidak dapat menunjukkan kapasitas genetiknya, seperti berdaya hasil tinggi, morfologi yang normal dan lain-lain.
Studi ilmu penyakit tumbuhan meliputi studi tentang penyebab penyakit, studi tentang interaksi antara penyebab penyakit - tumbuhan inang dan lingkungan, studi tentang fisiologi tanaman sakit. Studi penyakit tumbuhan dalam populasi tumbuhanya disebut epidemiologi.
Berdasarkan penyebabnya penyakit tumbuhan dikelompokkan dalam:
  • penyakit yang disebabkan oleh penyebab non hidup (abiotik), penyakit demikian bersifat tidak menular (noninfectious), dan
  • penyakit tumbuhan yang disebabkan oleh jasad hidup (biotik), yang bersifat menular.
Penyebab penyakit abiotik antara lain adalah kekurang unsur hara, suhu yang sangat rendah ataupun sangat tinggi, pencemaran (polusi). Penyekait tumbuhan biotik antara lain adalah jamur (fungi), bakterifitoplasmavirus, viroid, nematoda dan tumbuhan parasitik.

[sunting]
Fitopatologi di Indonesia

Di Indonesia, kegiatan penelitian penyakit tumbuhan telah berlangsung sejak era penjajahan Belanda (Hindia Belanda). Penelitian banyak ditujukan pada penyakit tanaman perkebunan yang diusahakan oleh Belanda, antara lain tebutembakaukaretkopikakaodan lain-lain.
Peneliti dalam bidang ilmu ini kebanyakan adalah orang-orang Belanda, sehingga saat awal kemerdekaan terjadi kekurangan tenaga peneliti. Salah satu ahli ilmu penyakit tumbuhan pada awal kemerdekaan adalah Prof. Dr. Ir. Toyib Hadiwijaya, seorang Guru Besar pada Fakultas Pertanian Universitas Indonesia di Bogor yang sekarang menjadi Institut Pertanian Bogor. Selanjutnya jumlah ahli ilmu penyakit tumbuhan makin bertambah banyak, dan pada tanggal 3 - 5 Agustus 1970 mengadakan pertemuan di Perkebunan Teh Pagilaran (milik UGM, dan membentuk organisasi profesi bernama Perhimpunan Fitopatologi Indonesia (PFI).
Setiap dua tahun PFI menyelenggarakan Kongres dan Seminar Ilmiah; kongres terakhir pada tahun 2003 diselenggarakan diPurwokertoJawa Tengah. Pendiri organisasi yang saat ini masih ada kebanyakan telah purna tugas, mereka antara lain adalah Prof. Dr. Ir. Haryono Semangun (Guru Besar Emeritus Universitas Gadjah Mada, Prof. Dr. Ir. Sutrisno Hadi (Guru Besar Emeritus Institut Pertanian Bogor) dan Prof. Dr. Mien Achmad Rifai (Guru Besar Universitas Indonesia).

0 komentar:

Posting Komentar

bagaimana apakah artikel ini bermanfaat ?
jika iya bantulah kami mempromosikan blog ini dengan menyebarkan link blog ini ke facebook atau twitter anda
Diberdayakan oleh Blogger.